Selasa, 24 Maret 2020

PEMBELAJARAN JARAK JAUH; DAMPAK PANDEMI CORONA

Bolos posting lagi gegara harus memposting di blog yang kontennya materi belajar jarak jauh. Ya, ini masih tentang pandemi corona virus. Sebagaimana saya sampaikan sebelumnya, bahwa sejak senin lalu sekolah di Kabupaten Bandung -dan juga zona merah lainnya- memberlakukan social distancing; yang artinya para siswa harus stay at home. 

Nah, diam di rumah itu tentu bukan untuk liburan, tetapi sebagai ikhtiar untuk memperlambat dan meminimalisir pandemi. Jadi, segala kewajiban KBM tetap dilaksanakan. Oleh karena itu, saya sebagai guru harus menyiapkan media agar dapat berkomunikasi dengan siswa dalam sebuah Pembelajaran Jarak Jauh. Jadilah setiap hari mengisi konten blog tentang materi yang saya ampu.

Lantas, bagaimana efektifitas dari pembelajaran jarak jauh ini?

tadi pagi, saya baru aja diskusi dengan suami tentang KBM jarak jauh atau yang dikenal dengan moda daring. 

Bagi saya pribadi, alhamdulillah situasi mendesak ini jadi mendesak saya untuk juga mengasah kemampuan di bidang media, terutama ngeblog. kenapa blog? padahal room untuk belajar sudah buanyak sekali; edmodo, google classroom dsb. Semua aplikasi itu bagus banget memang. Saya dulu pernah menjadi user dan membuka kelas via aplikasi itu, tapi sekarang rasanya memang lagi pengen mengasah kemampuan ngeblog. why? satu; memang suka yang beda, dua karena pernah denger di berita ada guru yang berpenghasilan 70 juta rupiah perbulan dari blog. hehe. yaaa setidaknya ini kesempatan untuk mengasahnya. gitchuuu.

Terus gimana efektif gak?

menyoal pada efektifitas, saya pikir moda daring ini belum siap secara optimal dilaksanakan, mengingat kesiapan para siswa dan orang tua di rumah juga beragam. Kesiapan dalam hal alat misalnya. Beberapa siswa yang saya ampu ada yang belum memiliki HP, padahal yang namanya belajar jarak jauh ya butuh media HP. Jadi, kalaupun sang siswa mengikuti KBM...ia terlambat mengikuti pada jam yang sudah ditentukan.

Ok, kalaupun misalnya dengan durasi yang berbeda pada akhirnya siswa mengikuti... masih banyak sekali ruang kosong yang tidak terisi jika KBM dilaksanakan secara tatap muka. Hal-hal berikut ini harus kita pikirkan betul-betul supaya efektifitas moda daring tidak terlalu senjang dengan tatap muka:

1. Motivasi; motivasi itu seperti transfer ruh, dan ia mudah menular. Dengan tatap muka seorang guru bisa menlihat seperti apa kondisi awal kesiapan belajar siswa sehingga sebelum pembelajaran dimulai, ia bisa mengawali dengan hal-hal yang bisa membuat kondisi belajar menjadi kondusif
2. Kolaborasi; pesanan pendidikan karakter aspek ini jadi tidak bisa diraih dengan moda daring yang lebih benyak menyentuh sisi individu (lagi pula kan sedang social distancing)
3. Spiritual; ah rasa-rasanya yang ini juga sama. kuraaaang sentuhannya jika KBM moda daring. 

Nah... mudah-mudahan kekurangan itu bisa diatasi, setidaknya saya juga memikirkan bagaimana menyumpal bolong ini.

KBM jarak jauh memang ada juga kelebihannya. Saya tinggal menyiapkan satu bahan yang bisa diakses oleh semua kelas. untuk usia mahasiswa sih ok ok aja kayaknya.

'ala kulli hal... semoga Allah SWT melindungi kita semua sehingga segala aktifitas dapat normal kembali. Jikapun kita sudah saatnya kembali, semoga kembalinya kita tercatat sebagai syahid di jalan-Nya. aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar