Jumat, 13 Maret 2020

HUNTING PESANTREN 2

HUNTING KE GONTOR ep. 1


Gontor, yaaa.. nama pondok yang satu ini pasti sudah gak asing di telinga kita. secara, banyak sekali lulusannya yang sudah terbukti sukses; Pak Hidayat Nur Wahid, Pak Miftah Basyuni, Pak Hasyim Muzadi, Pak Nurcholis Majid, Cak Nun adalah beberapa nama yang tentunya cukup berpengaruh di negeri ini... dan mereka adalah alumni Pondok Pesantren Gontor.

Dengan lulusan yang cukup banyak berpengaruh tentu menunjukkan mutu dari institusi yang mereka kenyam... maka tak heran jika dari tahun ke tahun pondok ini tak diragukan kapabilitasnya untuk melahiran kader-kader ilmuwan atau ulama.

saya sendiri mendengar nama pondok ini sudah sejak kecil, tapi memang gak pernah kepikiran untuk sekolah di sana. yaa, karena latar belakang kami dari sebuah ormas Islam, maka yang kepikiran ya sekolah di pondok pun dengan basis ormas yang sama. Dan lantas kemudian pemikiran saya pun berubah. sejak sekolah di pondok Darussalam Ciamis, saya melihat kekayaan khazanah Islam. bahwa kita semua sama, perbedaan yang ada tidak mengubah identitas sejati kita. dan, qadarullah, saya mendengar lagi nama Gontor dari lisan salah satu teman kuliah S2 yang anaknya mondok di sana eh dan ternyata SPP bulanannya murah pula, gak jauh bedalah dengan SPP yang saya bayarkan buat adik saya yang sedang sekolah itu. jadilah, saya tertarik untuk menyekolahkan adik saya di situ. maka, taraa... saat adik saya main ke Jogja, saya pun ajak dia main ke Gontor ditemani oleh teman saya yang mau nengokin anaknya di sana.

kami naik bus 2 kali dari Jogja menuju Gontor, saat itu yang kami kunjungi adalah Pondok Gontor Puteri 1 yang terletak di Mantingan, Jawa Timur. pas saya turun dari bis. waaaah takjub banget. besar sekali pondok ini. qadarullah saat itu kami sampai sore hari. kamipun mendaftar nama sebagai pengunjung santri. ternyata gak bisa sembarangan main ke sini. setiap yang berkunjung harus menunjukkan kartu identitas mahram dengan santri. alhamdulillah karena saat itu kami berangkat bersama teman yang notabene ortu santri jadilah urusan kami hunting pondok lancar.

setelah prosedur daftar nama, kami masuk ke sebuah ruangan di sana yang disediakan untuk menginap para ortu santri yang hendak menjenguk putera puterinya. oalah, ternyata banyaaak sekali yang menginap. jadi, di sana kami bersama yang lain menggelar kasur lipat. tempat mandi dan toilet juga disediakan pihak pondok. jadi, ya bagaimana tidak nyaman.. dengan fasilitas gratis seperti ini orang tua bisa sering-sering nengokin anaknya.

setelah magrib, barulah saya bertemu dengan ustadzah. dan MasyaAllah sosok ustadzah itu ternyata masih muda sekali. beliau adalah Mahasiswi alumni yang pengabdian di sana. tapi, sekalipun masih muda sosok wibawanya cukup diacungi jempol. beliau menceritakan bahwa prosedur pendaftaran di Gontor itu adalah mejadi capel atau calon pelajar dulu. oiya, di Gontor ini tahun ajarannya bukan diawali bulan Juni, melainkan Syawal. jadi, masa capel itu ya dalam rentang menunggu syawal. selama rentang itu santri dibekali ilmu... nah nanti sebelum syawal baru ada seleksi yang cukup sangat ketat... bahkan kita gak bisa milih kalaupun lulus ingin ditempatkan di mana. seleksi di Gontor dilaksanakan di pondok gontor 2 saat itu. nah, pasca seleksi akan diumumkan secara lisan santri-santri yang lulus beserta pondoknya; apakah di pondok gontor 1, 2, 3 dst. nanti bis sudah siap untuk mengantar santri2 itu. tapiiiii, ada juga utusan dari pondok alumni yang magang... yang siap menampung pendaftaran bagi mereka yang tidak lulus. oh, ada yang tidak lulus? bukan ada lagi... tapi banyaaaaak..


itulah pengalaman awal saya ke pondok Gontor.... bersambung ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar