Kamis, 12 Maret 2020

Hunting Pesantren

Hunting Pesantren 1



Sekolah adalah tempat di mana kita belajar untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik. jadi, di sini kita tidak hanya belajar menuntut ilmu.. supaya tahu dan jadi pintar secara intelektual, tapi di sini kita juga belajar untuk tahu bagaimana memperbaiki diri, bagaimana menjadi manusia sejati itu. di sinilah kita bertemu dengan orang-orang yang akan menjadi figur bagaimana pribadi yang baik itu yang kita sebut dengan guru. ya... karena itulah saya berpikir bahwa memilih sekolah itu penting banget. tidak hanya karena jarak yang dekat, tapi karena benar-benar pilihan mantap. sebab sekolah adalah tempat dengan waktu yang cukup lama aktifitas durasinya dalam sehari, maka dengan siapa kita berinteraksi akan berperan banyak dalam membentuk siapa diri kita juga.


Nahhhh, berbekal pemikiran itu dan pengalaman pribadi juga, saya dan suami sepakat akan menyekolahkan anak-anak kami selepas usia baligh (alias di usia jenjang SMP) di lembaga pondok pesantren. why??? padahal jauh dari kita dong orang tuanya???

yupz, di pesantren berarti anak2 berpisah sama kita secara fisik. tapi di sinilah kami berikhtiar untuk memberikan yang terbaik buat mereka. selepas kami membimbing (meski ya, kami menyadari adanya ketidakoptimalan. semoga Allah mengampuni) mereka di usia dini. kami menyadari bahwa usia baligh adalah gerbang ketika mereka sudah sama levelnya dengan orang dewasa. jadi, ya harus sudah siap juga menjalani hidup. di usia ini, mereka juga cenderung lebih dekat dengan kehidupan sosialnya sendiri. jadi, ya perlahan memang mereka akan mencari sosok-sosok lain di luar kami. oleh karena itulah, kami berpikir bahwa pondok adalah pilihan tepat. kenapa?

pertama, orang-orang yang memasukkan anaknya ke pondok biasaya punya cita-cita yang sama, yakni...ingin anaknya ngerti agama dan mengamalkannya. maka kami berharap adanya frekuensi yang sama dalam harapan mudah-mudahan menjadi ikhtiar awal bahwa kami memilih bersama dengan ruh orang-orang yang ingin mendekat kepada Allah

kedua, di pondok ada sosok ulama yang biasanya terinternalisasi pada sosoknya representasi muslim yang baik. dalam hal ini kami menginginkan anak kami belajar pada sosok yang bisa diteladani, sebagaimana para salafusalih juga belajar pada guru berdasarkan pertimbangan yang sama

ketiga, di pondok buaaanyaaak sekali pembiasaan-pembiasaan dalam beribadah. nah, ini dia pertimbangan yang cukup substantif buat kami. dengan program yang cukup padat. kami berharap anak-anak kami dapat menjalani kehidupan secara efektif dan efisien. dengan antrian di kamar mandi dan seabreg agenda, kami berharap anak-anak kami dapat menjadi insan-insan yang dapat memenej waktu dengan baik. baik itu mengatur efisiensi juga mutu aktifitas yang tercover di dalamnya.  untuk yang satu ini terus terang kalau di rumah banyak kelemahannya. ya, bagaimanapun saya juga ikut bekerja di samping suami...dan kadang2 aktifitas kami dengan anak juga tidak beririsan. 

keempat, eittss jangan salah.. di pondok kita bisa belajar banyak hal. bukan hanya ilmu tentang tatacara ibadah dan ayat-ayat qauliyyah. kita juga belajar ayat-ayat kauniyyah. agak susah juga ngejelasin yang satu ini. di kita sudah terlanjur ada dikotomi ilmu, padahal sejatinya ilmu itu ya ilmu Allah dan ketika dipelajari semuanya harus berakhir pada ketauhidan. nah inilah plusnya pondok. apapun yang kita pelajari selalu berlandaskan nama Allah Yang Maha Mulia. saya tidak ingin mereka pintar tetapi jauh dari Allah. apa-apaan itu? bukannya hidup ini adalah ajang mengumpulkan bekal untuk akhirat?

kelima, tentu saja... anak-anak kami belajar mandiri di pondok. mereka belajar untuk menyiapkan perlengkapan sekolah sendiri, mengatur bekal sendiri dan kalau ada masalah... belajar mengatasinya juga. ah percayalah.... pelajaran hidup yang satu ini memang akan lebih mudah dijalani dalam keadaan terpaksa. 

yaa. demikianlah.... jadi berbasis empat pertimbangan itu kami mantap memilih pondok untuk tempat anak-anak kami menuntut ilmu. jadi, kadang-kadang cara kita menunjukkan rasa cinta kepada seseorang adalah dengan membiarkannya jauh dari kita... seperti melepas anak-anak untuk belajar di pondok ini. Allah Maha Tahu betapa kami mencintai anak-anak kamilah sehingga kami mengambil keputusan ini. sebagaimana halnya kami merasakan manfaat pondok seperti itulah kami menginginkan mereka merasakan hal yang sama. dan alhamdulillah karena kami membiasakan untuk bermusyawarah, anak-anak juga sudah punya pemikiran bahwa kelak mereka akan belajar di pondok bersama teman-temannya yang lain. karena itu... mulai usia 10 tahun kami mengenalkan mereka tentang berbagai pondok. kami mengajak mereka untuk hunting pondok pesantren.. memperlihatkan berbagai jenis karakter pondok... dan mereka sendiri yang menentukan pilihan.

So, Ayooo mondoooook

postingan berikutnya tentang pengalaman kami hunting ya...insyaallah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar