Sabtu, 23 Juli 2022

Semangat Kak Nuha

awal bulan juni 2022 lalu, kakak via telpon mengeluh susah sekali ngapalin, karena banyak tekanan dari sana sini. entah masalah dengan teman, entah ketegangan menjelang sertifikasi hafalan dsb. 

tujuan kakak nelpon sebetulnya sederhana, agar saya,bundanya memahami kalau dia gak lulus sertifikasi hafalan. mendengar curhatan dengan nada desperate itu tentu saja membuat saya meradang. akhirnya, meskipun teh hafiyya dan de fatih masih pemulihan, saya memutuskan untuk menemui si sulung.

senin, tanggal 6 juni

kami berangkat ber-4; saya, kak hilwa, teh rahmi dan a tirman dengan meminjam mobil a.firman.

ternyata, jalanan cukup lengang. jadi, kami yang menargetkan sampai di pondok ba'da zhuhur akan tiba lebih awal. karena itu, kami memutuskan untuk istirahat sejenak sambil shalat dhuha dan menunggu zhuhur di sebuah mesjid yang sangat asri di bilangan garut, duh lupa lagi namanya. 
di sana, saya nyambi baca buku "the power of now" setelah shalat dhuha.

setelah shalat zhuhur yang dijama' dengan ashar, kami pun menuju ponpes tarogong. sesampainya di PT (Pondok Tahfizh) , kami tidak menemukan kak nuha. yang ada malah temannya yang bernama lafifa. kamipun meminta lafifa untuk mencari kakak.

tidak lama kemudian kakak datang, ternyata ia nunggu di tempat parkiran, padahal kami sengaja tidak memarkirkan mobil di area pondok putri (melainkan putera).

saya pun melakukan serangkaian izin ke pimpinan asrama dan pembimbing untuk pergi keluar.

untuk bisa memotivasi kakak, diperlukan ngobrol serius dan santai. kamipun pergi ke sebuah rumah makan di dekat pondok. settingan tempatnya lesehan dan asri. 

di sana kami memesan bebek bakar dll. lalu mengalirlah cerita kakak, tentang ia yang merasa lonely karena ditinggalkan teman2 secircle yang membuat ia kurang fokus untuk menghafal. kemudian mengalirlah nasihat dari saya;

bahwa hidup sejatinya adalah ujian, dan apapun jenis ujiannya adalah baik untuk kita. dengan ujian itu, Allah ingin membuat kakak hanya bergantung pada Allah semata. 

kakak juga diingatkan bahwa orang lain itu sebetulnya tidak terlalu memikirkan kita, mereka fokus pd diri masing2. jadi jgn pernah merasa bahwa org lain memikirkan dg serius ttg diri kita. nanti juga mereka akan berubah lagi. belajar utk berpikir positif.

tentang hafalan, kakak jangan terlalu memikirkan target. nikmati saja prosesnya. ingat bahwa menghafal itu akan menambah pahala dan kemuliaan di sisi Allah. pelan2 saja. 

alhamdulillah, setelah pertemuan itu kakak agak lebih tenang. kami pun pergi sebenyar ke mall Jogja sebelum mengantar kakak pulang kembali ke pondok tepat pada waktu ashar.

semangat kakak!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar