saya masih ingat, ketika waktu mondok semakin dekat, kak hilwa bertanya
"bunda, gimana atuh bunda kalau dede ke pesantren?" ternyata kak hilwa sangat khawatir dengan kondisi bundanya yang masih pemulihan.
ya, sebetulnya ada rasa kehilangan kalau kak hilwa mondok juga seperti kak nuha. tapi, insyaallah saya yakin Allah pasti akan memberikan jalan. sejak awal, saya dan suami berazzam untuk memasukkan anak2 ke pondok. agar mereka mendapat pembiasaan, lingkungan yang agamis, serta ilmu agama. bagaimanapun, anak2 hanyalah amanah. mereka bukan milik kita. mereka berhak untuk mendapatkan ilmu ttg bagaimana dia seharusnya menjalankan tugas di bumi ini.
berikut ini dokumentasi nganteri kak hilwa ke pondok:
selanjutnya, qt menuju darussalam, dengan terlebih dahulu mampir di rumah lia rosmalia
setelah melalui serangkaian pendaftaran masuk pesantren d depan gedung nadwatul ummah (menyerahkan bukti vaksin covid) dan ngisi tabungan di BMT, kita pun mengantar kak hilwa ke asrama al yabani. alhamdulillah kak hilwa sekamar dengan naily, anaknya teh euis dan kang dodi (kakak kelas saya waktu di MAKN Darus).
lemari kak hilwa pun dibereskan, dibantu kak nuha yg lebih berpengalaman beres2 lemari pondok. setelah beres, qt semua berfoto
terima kasih, jazaakumullaah khairan tuk hafid rahmat family yg ikut nganterin kak hilwa n teh wafa ke pondok.
dan akhirnya tibalah masa berpisah dengan kak hilwa
kamipun pulang melambaikan tangan pada kak hilwa, teh wafa yang seangkatan mondok di darus juga serta a.syamil yang alhamdulillahnya juga mondok d sana , skrg kls 3 MA dan alhamdulillah menjadi pengurus, jd bisa sambil mantau adik2 sepupunya.
berpisah itu berat, karena pertemuan yang paling manis adalah pertemuan setelah perpisahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar