“ayo bunda, bunda
harus berusaha. Sok ku ade diantosan. Bunda mah kalah wae. Mobil adena diem
heula. Sok bunda di depan” akhirnya dia menghentikan mobilnya sejenak,
ceritanya mau jajan dulu makanan. Sambil nungggu mobil ibunya lewat. Daaaan,
tetep aja meskipun udah dibiarkan nyusul, “nah ayeuna ku ade disusul ..” terkejar juga
sama si kecil dan “yeee, ade menang. Soalna ade mah kuat. Atos jajan heula” ha
haha.
Tidak, saya tidak
sedang mengalah agar anak saya menang main game.dalam jenis game lain kami
kadang bergantian menang, tapi di game balap mobil saya bener2 gak bisa dan
selalu kalah oleh si kecil. Lucunya, ia malah menghibur dan memotivasi agar
saya tidak menyerah untuk tetap bermain dengannya. Meskipun di situasi2 sepele
ia suka laporan dan menangis, justru di situasi2 ketika bundanya tampak melow ia tampil untuk menghibur dan menenangkan. ya itulah fatih.
kadang-kadang, saya berpikir kok bisa anak sekecil itu berpikir begitu dewasa? padahal rasanya, ajaran saya kepada semua anak2 ya sama saja, baik itu laki-laki maupun perempuan. tapi Fatih itu begitu berbeda. ia selalu bilang ingin membelikan barang2 untuk bunda dan kakak-kakaknya, selalu ingin tampil melindungi. bahkan tidurpun ia ingin di tepi ranjang agar bunda dan tetehnya tidak jatuh, katanya. lantas kemudian saya ingat bahwa sebelum ajaran, sebelum pembiasaan dan keteladanan, ada fitrah yang Allah tanamkan pada setiap manusia.. dan fitrah laki-laki sebagai orang yang memiliki tanggung jawab kepemimpinan lebih dibanding perempuan tentu berbeda.
semoga kelak Fatih bisa memikul tanggung jawab itu,. sebagai wali bunda dan kakak-kakaknya. dan ia tak melupakan kami meskipun kelas ia menikah untuk menerima tambahan tanggung jawab.
doa bunda menyertaimu de
Tidak ada komentar:
Posting Komentar